ALAT MUSIK TRADISIONAL-TEKNIK DAN GAYA MENYANYI LAGU DAERAH

by - April 16, 2020


Berdasarkan Sumber Bunyi
Berdasarkan golongan alat musik, ansambel dibagi menjadi 2 macam yaitu dilihat dari aspek sumber bunyi, cara memainkan dan peranannya dalam musik ansambel.
a. Sumber bunyi
#1. Aerofon / Aerophone
Akrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara yang ada. Contoh akrofon adalah seruling dan terompet.
Terompet

Akordion

Harmonika

Saksofon

Saluang

#2. Membranofon / Membranophone
Membranofon adalah alat musik yang mendapatkan sumber bunyi dari kulit atau plastik. Contoh membranofon adalah gendang, rebana dan drum.
rebana

drum

jimbe

kendang

tamborin

tifa



#3. Kordofon / Chordophone
Kordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya didapatkan dari dawai atau tali. Contoh kordofon adalah gitar, kecapi dan biola.



sasando

harpa

kecapi

mandolin

rebab


#4. Idiofon

Idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya terletak pada bunyi alat itu sendiri apabila dimainkan. Contoh idiofon adalah angklung dan gong.


calung

angklung

gong - kempul

kolintang

bonang



#5. Elektrofon
Elektrofon adalah alat musik yang bunyinya bersumber pada tegangan listrik. Contoh elektrofon adalah organ listrik dan gitar listrik.
drum elektrik

biola elektrik

keyboard

b. Cara memainkan alat musik

#1. Dipukul
Contoh alat musik yang dipukul adalah drum, bongo, gendang dan saron.
#2. Dipetik
Contoh alat musik yang dipetik adalah gitar dan kecapi.
#3. Ditiup
Contoh alat musik yang ditiup adalah terompet, seruling dan klarinet.
#4. Digoyangkan/digetarkan
Contoh alat musik yang digoyangkan/digetarkan adalah angklung.
#5. Digesek
Contoh alat musik yang digesek adalah biola, rebab dan selo.
Lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah, misalnya lagu-lagu daerah dari Jawa Tengah yang dikenal dengan istilah karawitan. Istilah karawitan digunakan untuk menunjuk pada seperangkat alat musik `tradisional secara lengkap. Kebanyakan karya-karya seni musik (karawitan) yang dimainkan dengan berbagai ansambel gamelan atau pertunjukan lain biasanya bersifat tradisional atau anonimus.Seringkali seorang seniman karawitan menambah atau mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga beberapa gaya. Pada musik karawitan Betawi, gaya dalam gambang kromong yang disebut liaw sangat lazim pada periode dan wilayah tertentu.
Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda. Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi
1. Gaya Lokal
Gaya lokal adalah karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi hal ini disebut sebagai entitas lokal genius maksudnya kemampuan masyarakat untuk menerima, memilah dan memanfaatkan sesuatu kebudayaan yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda.
2. Gaya Individual
Gaya individual adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
3. Gaya Periodikal
Gaya periodikal adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu. Misalnya gaya dalam bentuk musikal adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya pada berbagai karya musik Betawi. Musik Betawi diantaranya dalam gambang kromong lagu sayur dengan lagu phobin atau dalam keroncong tugu antara kroncong asli, langgam dan stambul. Dalam karawitan Betawi gaya atau musical style dikenal dengan istilah liaw.
Pada suatu pertunjukan, sajian lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi.
1. Daerah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Bali disebut sinden.
2. Daerah Sumatera Utara sering disebut perkolong-kolong.
3. Kalimantan disebut madihin, yaitu penyanyi yang menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang.

Teknik Vokal dalam Menyanyi
Untuk menyanyikan lagu daerah, teknik dan caranya sama dengan lagu-lagu modern. Hal pertama yang harus anda kuasai adalah dengan menguasai teknik dasar bernyanyi. Teknik dasar bernyanyi adalah menguasai teknik vokal. Tujuan penyanyi melatih teknik vokal untuk menghindari kesalahan-kesalahan pengucapan dimana bisa menimbulkan kesalahan nada dan irama. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik vokal adalah sebagai berikut.
1. Artikulasi
Artikulasi merupakan pengucapan kata dengan jelas dan benar. Artikulasi dapat dilatih dengan cara mengucapkan berulang-ulang huruf vokal dengan benar, termasuk bentukan mulut harus sesuai dengan huruf vokal.  Satu hal penting dalam latihan pengucapan ini adalah untuk menarik otot-otot muut agar lebih fleksibel.
2. Pernafasan
Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya kemudian menyimpan dan mengeluarkannya sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Ada 3 teknik pernafasan yang dapat dilakukan yaitu pernafasan dada, perut/diafragma.
a. Pernafasan dada
Pernafasan dengan mengangkat bahu dan membusungkan dada ke depan untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini tidak efektif karena nafas yang dihasilkan dangkal atau udara yang terhirup minim, sehingga kalimat yang diucapkan seringkali terputus-putus.
b. Pernafasan perut/diafragma
Pernafasan dalam rongga perut dibantu oleh otot diafragma. Proses menghirup udara melalui pernafasan ini mengakibatkan otot diafragma berkontraksi. Sehingga membuat otot ini dalam keadaan datar mengakibatkan volume rongga dada membesar. Begitupun sebaliknya saat menghembuskan nafas, otot diafragma menjadi relaksasi sehingga otot diafragma melengkung ke rongga dada dan volume rongga dada mengecil.


Cara ini paling efektif untuk bernyanyi karena akan menghasilkan nafas yang panjang, ringan dan santai sehingga produksi suara lebih bermutu.

Pembagian Kelompok Vokal
Pembagian kelompok vokal dapat dilihat dari jumlah penyanyinya. Berikut pembagian kelompok musik vokal.
1. Solo adalah menyanyikan lagu yang dilakukan oleh satu orang
2. Duet adalah menyanyikan lagu dilakukan oleh dua orang penyanyi
3. Trio adalah menyanyikan lagu dilakukan oleh tiga orang penyanyi
4. Kwartet atau dikenal istilah vokal grup dilakukan oleh empat orang. Vokal grup sendiri terkadang berjumlah 4-8 orang penyanyi dengan diiringi pengiring.
5. Paduan Suara adalah sekelompok orang yang memadukan suara sehingga terdengar harmonis yang biasanya terdiri atas 15-30 orang lebih.  Paduan suara kecil berjumlah 15-30 orang sedangkan paduan suara besar  berjumlah lebih dari 30 orang. Dalam paduan suara terdapat pembagian suara wanita dan pria yang dikenal dengan istilah S-A-T-B (sopran-alto-tenor-bass). Sopran sebagai suara tinggi wanita, Alto sebagai suara rendah wanita, Tenor sebagai suara tinggi pria dan Bass sebagai suara rendah pria.

Teknik Menyanyikan Lagu Daerah
Dalam bernyanyi lagu daerah ada perbedaan dalam penyajian yaitu unisono dan vokal grup atau paduan suara.
1. Menyanyikan lagu daerah secara unisono
Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara. Banyak masyarakat dari beberapa suku di Indonesia yang hanya terbiasa menyanyi dalam satu suara yaitu sesuai dengan melodi asli saja.
2. Menyanyikan lagu daerah secara vokal grup maupun paduan suara
Dalam menyanyikan lagu daerah secara berkelompok ada teknik latihan yang dapaat digunakan yaitu sebagai berikut.
a. Latihan lagu dua suara
Latihan lagu dua suara dapat dilakukan dalam dua kelompok. Kelompok pertama menyanyikan melodi suara pertama dan kelompok kedua menyanyikan melodi suara kedua.
b. Latihan lagu tiga suara
Latihan lagu tiga suara dinyanyikan dalam tiga kelompok. Melodi pertama dinyanyikan oleh kelompok suara tinggi wanita, suara kedua oleh kelompok suara rendah wanita, kelompok tiga oleh suara pria.

Unsur-unsur Musik Daerah
Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang merupakan suatu kesatuan guna membuat penciptaan lagu atau komposisi (karya) musik. Unsur-unsur musik tradisional terdiri atas nada, harmoni, irama, tempo dan dinamik.
1. Nada
Nada merupakan bunyi yang beraturan memiliki frekuensi tertentu. Dalam musik suatu susunan berjenjang (urutan) nada dalam sistem nada mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya seperti do, re, mi, fa, sol, la, si, do dikenal dengan istilah tangganada.
Tangganada umumnya terbagi 2 jenis yaitu tangganada diatonis dan tangganada pentantonis.
a. Tangganada diatonis adalah tangganada yang memiliki jarak satu dan setengah dan memiliki tujuh nada pokok (do-re-mi-fa-sol-la-si-do). Tangganada diatonis biasanya digunakan untuk musik-musik modern yang kita kenal saat ini lagu-lagu pop dan lainnya. Tangganada diatonis terdiri atas mayor dan minor. Tangganada mayor (nuansa riang) terdiri atas 1-2-3-4-5-6-7-i.  Tangganada minor (nuansa sedih) terdiri atas 6-7-1-2-3-4-5-6.
b. Tangganada pentatonis adalah tangganada yang memiliki 5 nada pokok berasal dari kata “penta” yang artinya lima. Tangganada pentatonis digunakan untuk musik-musik daerah atau tradisional seperti di karawitan Jawa. Tangganada pentatonis (titilaras dalam bahasa Jawa) terdiri atas laras pelog dan laras slendro. Laras pelog (kesan gagah, agung, keramat dan sakral) terdiri atas 1(ji)-2(ro)-3(lu)-5(mo)-6(nem)-7(pi). Laras slendro (kesan riang, gembira, ramai) terdiri atas 1(ji)-2(ro)-3(lu)-5(mo)-6(nem).

2. Harmoni
Harmoni merupakan paduan bunyi nyanyian tau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan secara serentak.

3.Irama
Irama/ritme adalah perulangan bunyi-bunyian yang beraturan dengan pola tertentu dalam sebuah lagu yang menimbulkan keindahan dan membuat lagu menjadi enak didengar.

4. Tempo
Tempo adalah ukuran cepat lambatnya lagu dalam memainkan suatu karya musik. Alat pengukur tempo biasanya menggunakan metronome. Istilah-istilah tempo yang umum digunakan dari lambat sampai paling cepat sebagai berikut.
a. Largo 40-60 bpm (lambat)
b. Adagio 66-76 bpm (lambat dan bereskpresi)
c. Andante 76-108 bpm (sedang kecepatan seperti berjalan kaki)
d. Moderato 108-120 (agak cepat)
e. Allegro 120-156 bpm (cepat)
f. Presto 168-200 bpm (sangat cepat)

5. Dinamika
Dinamika adalah keras lembutnya suara saat memainkan karya musik. Dinamika digunakan untuk menunjukkan bagaimana perasaan yang terkandung dalam sebuah komposisi apakah itu riang, sedih, takut, datar. Tanda dinamika ditulis menggunakan kata-kata dalam bahasa Italia. Berikut istila-istilah dinamika yang biasanya digunakan dalam musik.
a. Pianissimo (pp) : sangat lembut
b. Piano (p) : lembut
c. Mezzo-piano (mp) : agak lembut
d. Mezzo-forte (mf) : agak nyaring
e. Forte (f) : keras/nyaring
 f. Fortissimo (ff) : sangat nyaring
g. Crescendo  : semakin lama semakin nyaring
h. Decrescendo : semakin lama semakin lembut





You May Also Like

0 comments

Pages

Pages

featured posts